BISA ular secara garis besar dapat kita kategorikan dalam dua jenis, yaitu neurotoxin dan hemotoxin. Neurotoxin adalah racun yang melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korban. Adapun hemotoxin adalah racun yang merusak sel-sel hingga darah menggumpal dan berujung pada kematian.
Bisa ular juga mengandung berbagai enzim berbahaya, namun bisa pula sangat berguna. Sedikitnya terdapat 20 jenis enzim pada bisa ular. Komposisi masing-masing enzim berbeda-beda, tergantung jenis ularnya.
Salah satu enzim yang terdapat dalam bisa ular adalah proteinase. Gigitan ular yang mengeluarkan bisa yang mengandung proteinase akan menyebabkan jaringan kulit dan otot si korban mati secara cepat.
Tapi, menurut sebuah penelitian di Australia, dalam dosis tertentu enzim proteinase dapat mengobati kanker. Enzim lain yang cukup populer ada pada bisa ular adalah cholin esterase.
Enzim ini biasanya menyerang sistem saraf dan membuat otot menjadi kendur. Nah, enzim cholin esterase dapat digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
Norbert Zimmermann, seorang ahli pengobatan dari Bottrop Jerman, melakukan riset terhadap bisa ular untuk mengobati alergi. Caranya, memasukkan alergen yang ada dalam bisa ular ke dalam tubuh pasien secara bertahap dalam dosis ringan. Lalu, dosisnya akan terus dinaikkan hingga tubuh pasien menciptakan kekebalan atau antibodi terhadap zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuhnya. Cara ini akan meningkatkan kekebalan dalam tubuh.
Di Indonesia, belum ada penelitian tentang manfaat serum atau organ ular lainnya bagi pengobatan. Sejauh ini, maraknya pengobatan dengan menggunakan organ ular lebih kepada pengalaman saja.
Misalnya, pengobatan yang dilakukan sinse Robert yang buka praktek di Yogyakarta. Sejak umur 8 tahun, dia sudah hidup beradaptasi dengan ular. Sepanjang pengalamannya, ia mengetahui empedu ular kobra punya banyak kegunaan. “Misalnya meredakan panas, membuat kulit menjadi bagus, jantung menjadi kuat, paru-paru menjadi bagus,” ujarnya.
Prinsip pengobatan memakai organ ular adalah melawan penyakit dengan menggunakan zat berbahaya.
Tapi ada juga yang berpendaat lain. Salah satunya, William Adi Teja, ahli pengobatan di Oetomo Chinese Medical Centre. Menurut master dari Beijing University of Chinese Medicine itu, dalam teori Chinese Medicine, penyakit berbahaya memang bisa disembuhkan dengan racun. “Tetapi jangan ditelan mentah-mentah. Bagaimana racun berbahaya itu diramu sehingga menjadi obat, dan berapa dosisnya, itu yang belum diketahui secara pasti ilmunya,
Dikutip dari :Pawang ular dan http://snakehunterclub.com/artikel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar