Sabtu, 18 Juli 2009

Flu Babi/ H1N1 ; Gejala, Penyebab dan Upaya Pencegahannya


Setelah flu burung H5N1 mereda dengan makin sadarnya masyarakat tentang bahaya dan cara mencegahnya sekarang muncul lagi varian virus baru yang juga disebabkan akibat mutasi yang terjadi dalam tubuh binatang BABI.

Akhir-akhir ini marak sekali pemberitaan mengenai flu babi. Sebenarnya apa itu flu babi? Apa saja gejalanya dan bagaimana cara pencegahan flu babi? Berikut sedikit ringkasan mengenai flu babi yang diambil dari beberapa sumber.

Influenza babi atau “flu babi” awalnya merupakan penyakit respirasi akut sangat menular pada babi yang disebabkan oleh salah satu virus influenza babi, termasuk di antaranya virus influenza tipe A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2.

Angka kesakitan akibat infeksi virus yang menyebar di antara babi melalui udara baik dengan kontak langsung maupun tidak langsung dengan babi pembawa virus itu cenderung tinggi pada populasi babi namun tingkat kematian akibat penyakit ini rendah, antara satu persen hingga empat persen.

Kejadian flu babi pada populasi binatang tersebut umumnya sepanjang tahun dengan peningkatan kejadian pada musim gugur dan dingin.

Selain bisa terinfeksi virus influenza babi tipe A subtipe H1N1, babi juga bisa terinfeksi virus avian influenza H5N1 (flu burung) dan virus influenza musiman atau virus influenza yang biasa menyerang manusia. Bahkan kadang babi juga bisa terinfeksi oleh lebih dari satu tipe virus dalam satu waktu.

Kondisi yang demikian memungkinkan virus-virus tersebut saling bercampur dan memunculkan strain virus baru dari beberapa sumber (reassortant virus). Hal inilah yang antara lain membuat virus flu babi yang normalnya spesifik dan hanya menginfeksi babi kadang bisa menembus batas spesies dan menyebabkan kesakitan pada manusia.

Kejadian luar biasa penyakit infeksi influenza babi pada manusia beberapa kali pernah dilaporkan terjadi. Manusia biasanya tertular flu babi dari babi dan, meski sangat sedikit, dari orang yang terinfeksi karena berhubungan dengan babi atau lingkungan peternakan babi.

Kasus penularan flu babi dari manusia ke manusia sendiri terjadi dalam beberapa kasus namun masih terbatas pada kontak dekat dan sekelompok orang saja.

Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa flu babi menular melalui makanan, dalam hal ini daging babi dan produk turunannya yang ditangani dan dimasak secara tepat, sehingga tetap aman mengonsumsi produk tersebut.

Di samping itu, virus influenza babi mati jika dimasak pada suhu 70 derajad C, sesuai dengan panduan umum mengolah daging.

Gejala Flu Babi
Virus flu babi mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia. Oleh sebab itu kita perlu mengetahui apa gejala-gejala flu babi dan bagaimana cara pencegahan terhadap virus ini. Meski belum sampai ke Indonesia, namun kita harus mewaspadai virus swine flu atau flu babi yang telah merenggut ratusan nyawa di Meksiko.
Ciri-ciri dan gejala flu babi :
1. Demam yang muncul tiba-tiba
2. Batuk
3. Nyeri otot
4. Sakit tenggorokan
5. Kelelahan yang berlebihan
6. Penderita muntah-muntah dan diare

Pencegahan Flu Babi
Cara pencegahan flu babi dapat melakukan langkah-langkah preventif sebagai berikut:
1. Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
2. Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
3. Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.
4. Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
5. Jika Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.
Sumber : http://www.kbri-buenosaires.org.ar , dari berbagai sumber

Lebih Lanjut.... »»

Berhubungan Seks Saat Menstruasi

Hubungan seksual bersama istri dapat nikmati hampir setiap hari, bahkan pada saat istri sedang menstruasi pun hubungan seks tetap berlangsung. "Tanpa si suami mengenakan kondom". Apakah hubungan tersebut berbahaya atau kemungkinan istrinya akan hamil?

Hubungan seksual pada saat menstruasi, tidak ada alasan dan bukti ilmiah bahwa dapat menimbulkan akibat buruk. Larangan melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi didasarkan atas informasi yang salah, bahwa darah haid adalah darah kotor. Padahal sebenarnya darah haid atau menstruasi itu merupakan suatu peristiwa normal dan fisiologis. Artinya peristiwa menstruasi terjadi dalam keadaan fungsi tubuh yang normal dan sehat dan peristiwa ini terjadi karena adanya keseimbangan pada fungsi seksual dan reproduksi, selain itu juga karena alasan estetika dan nilai moral.

Alasan yang di cari - cari sebagai pembenaran untuk mendukung larangan itu, tidak pernah terbukti secara ilmiah. Dengan cara mengamati dan mengikuti hampir 200 pasangan suami - istri mengaku bahwa mereka bisa melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi dan hasilnya tidak ada akibat buruk yang mereka alami. Baik di pihak istri maupun suami. Mereka merasa sehat, mempunyai anak dan tidak mengalami gangguan apapun yang dikaitkan dengan menstruasi.

Sedangkan mengenai sperma yang keluar di dalam vagina ketika melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi, juga tidak akan menimbulkan akibat apa pun. Pembuahan tidak mungkin terjadi pada saat menstruasi terjadi karena tidak ada pembuahan atau kehamilan. Artinya anda tidak perlu khawatir terjadi kehamilan.{L}.

Sumber: Tabloid Senior No.200 / 09 - 15 Mei 2003, http://www.konseling.net
Lebih Lanjut.... »»

Kamis, 16 Juli 2009

Meningkatkan Sperma

Bagi pasangan yang belum dikarunia seorang bayi banyak sekali penyebabnya, salah satunya adalah kualitas dari sperma suami. Memang tidak diragukan dengan memiliki sperma dalam jumlah dan kualitas yang banyak merupakan salah satu tanda sistem reproduksi yang sehat. Perlu diketahui juga bagaimana agar kualitas sperma baik, berikut ini beberapa tips untuk meningkatkan sperma, termasuk meningkatkan jumlah serta kualitasnya:

1. Jauhi alkohol
Hentikan dan jauhi minuman yang beralkohol jika Anda tidak menginginkan produksi sperma Anda berkurang. Alkohol bisa mempengaruhi fungsi dari lever yang selanjutnya dapat menyebabkan tingkatan estrogen meningkat, sedangkan jumlah estrogen yang tinggi dapat mempengaruhi produksi sperma.

2. Hindari dan jauhi merokok
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa orang yang merokok (aktif dan pasif) memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang/lelaki yang tidak merokok.

3. Mengurangi frekuensi hubungan intim
Jika terlalu sering berhubungan intim, apalagi masturbasi seperti setiap hari, dapat mempengaruhi jumlah serta kepadatan sperma. Karena semakin sering ejakuasi semakin berkurang kepadatan sperma.

4. Pola makan
Pola makan yang baik dapat juga mempengaruhi produksi sperma, cobalah untuk memakan makanan yang rendah lemak dan protein tinggi, serta pilih sayuran dan jenis padi-padian.

5. Suplemen alami
Mencoba bahan-bahan alami seperti Asam amino L-carnitine, yang bisa ditemukan di dalam daging merah dan susu, serta L-arginine yang terdapat dalam kacang-kacangan, telur, daging, dan wijen. Bahan tersebut berkhasiat untuk meningkatkan mutu sperma.

6. Usahakan untuk tidak menggunakan celana ketat dan air panas
Memakai celana dalam atau celana ketat dapat mempengaruhi kualitas sperma, karena dengan menggunakan celana ketat suhu pada bagian testis akan menjadi panas, usahakan testis dalam kondisi suhu yang sejuk dibandingkan dengan bagian tubuh yang lainnya.

sumber : http://www.f-buzz.com, www.kapanlagi.com

Lebih Lanjut.... »»